Semua orang menginginkan kesuksesan. Semua orang
menginginkan keberhasilan. Semua orang menginginkan segala yang diinginkan
selalu dimudahkan dalam proses mendapatkannya. Namun, semua itu tidak bisa
didapatkan semudah seseorang membalikkan telapak tangan. Semua itu butuh
proses, ketrampilan, kesabaran dan tekad yang kuat untuk meraihnya. Sebagai
mana, seperti yang di kemukakan oleh para narasumber pada seminar “Mahasiswa
Bukan Rata-Rata” jumat, 23 september 2013 di Grha Sabha Permana UGM. Para
narasumber tersebut menceritakan satu persatu cerita hidupnya untuk dapat
berada pada fase SUKSES yang
diperolehnya saat ini. Mereka memiliki jalan ceritanya masing-masing dalam
menggapai kesuksesan. Berikut ini merupakan penuturan para narasumber pada
seminar tersebut.
·
Dr.
Wikan Sakarinto, S. T., M. Sc., Dekan Vokasi Universitas Gadjah Mada
Dr. Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc menuturkan bahwa
menjadi mahasiswa harapannya harus mempunyai
softskill. Karena tidak hanya dari
IPK saja mahasiswa bisa meraih
kesuksesan dan dimudahkan dalam mencari pekerjaan di dunia kerja.namun,
selebihnya di butuhkan mental, inovasi, dan softskill yang mumpuni, Sehingga
Mahasiswa tersebut tidak mudah tergerus oleh putaran zaman. Selain itu, Dekan dari Vokasi UGM ini juga menuturkan bahwa
perlunya untuk menbuat “jaringan atau network” sebagai faktor penunjang untuk
meraih kesuksesan.
·
Rehan
Abdul Salam, Owner Cokles.
Rehan Abdul Salam merupakan Lulus
Fakultas Teknologi Pertanian UGM ini merupakan
wirausahawan yang sukses membangun “kerajaan
bisnis”nya sendiri yaitu sebagai owner dari COKLES yang telah memiliki banyak
cabang yang tersebar di berbagai tempat. Rehan menuturkan bahwa kesuksesan yang
ia peroleh membutuhkan kerja keras yang sangat kuat. Ia menceritakan, sebelum
ia bisa membuka outlet cokles di berbagai tempat tersebut, awalnya ia membuka
usaha cokles dengan gerobak dorong hingga pada suatu saat ia sampai di usir
dari tempatnya ia berjualan yang berada di kawasan UNY dikarenakan usahanya tersebut
dirasa menganggu daerah Universitas karena terlalu ramai, Ujarnya. Ia juga
pernah merasakan rugi bahkan ditipu namun ia tidak pernah merasa putus asa dan
selalu berfikir mencari inovasi baru untuk dapat mengembangkan usahanya
tersebut. Hingga lahirnya outlet cokles
yang saat ini telah membuka cabang di berbagai tempat di kota-kota
besar seperti Yogyakarta, Semarang
dan Solo dengan omset yang sangat menggiurkan.
·
Atus
Syahbudin, S.Hut., M.Agr., Ph. D. Dosen Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah
Mada
Lain halnya
cerita dari Atus Syahbudin, S.Hut., M.Agr., Ph. D. Selaku Dosen Fakultas
Kehutanan Universitas Gadjah Mada.
Menurut
beliau, seorang mahasiswa bisa mendapatkan penghasilan yang cukup dengan cara “mengasah otaknya”. Apa maksud hal
tersebut? Yaitu untuk mahasiswa dapat memperoleh penghasilan dari beasiswa. Untuk memperoleh
beasiswa tersebut mahasiswa dituntut untuk selalu meningkatkan nilai
akademiknya, Karena semakin tinggi nilai yang
didapat, akan semakin tinggi pula nominal uang yang masuk ke pundi-pundi mahasiswa. Untuk beberapa mahasiswa hal
ini merupakan hal yang cukup sulit. Namun, bila ada tekad yang kuat, hal itu
bukan menjadi halangan yang berarti bagi mahasiswa.
Dan pada seminar “Mahasiswa Bukan
Rata-Rata” ini, juga dihadirkan sebagai narasumber 2 mahasiswa berprestasi di
UGM, yaitu Yusuf Fajar P. Mahasiswa Fakultas
Kehutanan yang merupakan Atlet Silat Berprestasi di Porsenigama dan Mokhamad Ali Zaenal
Abidin Ketua BEM Universitas Gadjah Mada.
Keduanya juga menceritakan bahwa untuk menjadi mahasiswa yang bukan rata-rata
perlu adanya kerja keras, latihan yang tekun, percaya diri, tekad yang kuat dan
yang utama adalah adanya keinginan untuk bisa meraih kesuksesan.