Kamis, 06 Oktober 2016

Mahasiswa Bukan Rata-rata



Semua orang menginginkan kesuksesan. Semua orang menginginkan keberhasilan. Semua orang menginginkan segala yang diinginkan selalu dimudahkan dalam proses mendapatkannya. Namun, semua itu tidak bisa didapatkan semudah seseorang membalikkan telapak tangan. Semua itu butuh proses, ketrampilan, kesabaran dan tekad yang kuat untuk meraihnya. Sebagai mana, seperti yang di kemukakan oleh para narasumber pada seminar “Mahasiswa Bukan Rata-Rata” jumat, 23 september 2013 di Grha Sabha Permana UGM. Para narasumber tersebut menceritakan satu persatu cerita hidupnya untuk dapat berada pada fase SUKSES yang diperolehnya saat ini. Mereka memiliki jalan ceritanya masing-masing dalam menggapai kesuksesan. Berikut ini merupakan penuturan para narasumber pada seminar tersebut.

·         Dr. Wikan Sakarinto, S. T., M. Sc., Dekan Vokasi Universitas Gadjah Mada
Dr. Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc menuturkan bahwa menjadi mahasiswa harapannya harus mempunyai softskill. Karena tidak hanya dari IPK saja mahasiswa bisa meraih kesuksesan dan dimudahkan dalam mencari pekerjaan di dunia kerja.namun, selebihnya di butuhkan mental, inovasi, dan softskill yang mumpuni, Sehingga Mahasiswa tersebut tidak mudah tergerus oleh putaran zaman. Selain itu, Dekan dari Vokasi UGM ini juga menuturkan bahwa perlunya untuk menbuat “jaringan atau network” sebagai faktor penunjang untuk meraih kesuksesan.

·         Rehan Abdul Salam, Owner Cokles.
Rehan Abdul Salam merupakan Lulus Fakultas Teknologi Pertanian UGM ini merupakan wirausahawan yang sukses membangun “kerajaan bisnis”nya sendiri yaitu sebagai owner dari COKLES yang telah memiliki banyak cabang yang tersebar di berbagai tempat. Rehan menuturkan bahwa kesuksesan yang ia peroleh membutuhkan kerja keras yang sangat kuat. Ia menceritakan, sebelum ia bisa membuka outlet cokles di berbagai tempat tersebut, awalnya ia membuka usaha cokles dengan gerobak dorong hingga pada suatu saat ia sampai di usir dari tempatnya ia berjualan yang berada di kawasan UNY dikarenakan usahanya tersebut dirasa menganggu daerah Universitas karena terlalu ramai, Ujarnya. Ia juga pernah merasakan rugi bahkan ditipu namun ia tidak pernah merasa putus asa dan selalu berfikir mencari inovasi baru untuk dapat mengembangkan usahanya tersebut.  Hingga lahirnya outlet cokles yang saat ini telah membuka cabang di berbagai tempat di kota-kota besar seperti Yogyakarta, Semarang dan Solo dengan omset yang sangat menggiurkan.

·         Atus Syahbudin, S.Hut., M.Agr., Ph. D. Dosen Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada
Lain halnya cerita dari Atus Syahbudin, S.Hut., M.Agr., Ph. D. Selaku Dosen Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada. Menurut beliau, seorang mahasiswa bisa mendapatkan penghasilan yang cukup dengan cara “mengasah otaknya”. Apa maksud hal tersebut? Yaitu untuk mahasiswa dapat memperoleh penghasilan dari beasiswa. Untuk memperoleh beasiswa tersebut mahasiswa dituntut untuk selalu meningkatkan nilai akademiknya, Karena semakin tinggi nilai yang didapat, akan semakin tinggi pula nominal uang yang masuk ke pundi-pundi mahasiswa. Untuk beberapa mahasiswa hal ini merupakan hal yang cukup sulit. Namun, bila ada tekad yang kuat, hal itu bukan menjadi halangan yang berarti bagi mahasiswa.

            Dan pada seminar “Mahasiswa Bukan Rata-Rata” ini, juga dihadirkan sebagai narasumber 2 mahasiswa berprestasi di UGM, yaitu Yusuf Fajar P. Mahasiswa Fakultas Kehutanan yang merupakan Atlet Silat Berprestasi di Porsenigama dan Mokhamad Ali Zaenal Abidin Ketua BEM Universitas Gadjah Mada. Keduanya juga menceritakan bahwa untuk menjadi mahasiswa yang bukan rata-rata perlu adanya kerja keras, latihan yang tekun, percaya diri, tekad yang kuat dan yang utama adalah adanya keinginan untuk bisa meraih kesuksesan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar